Senin, 30 April 2012
Jumat, 27 April 2012
Rabu, 25 April 2012
sayap sayap patah khalil ghibran
sayap sayap patah
Namun, sekarangkah saatnya kehidupan akan memisahkan kita agar engkau bisa memperoleh keagungan seorang lelaki dan aku kewajiban seorang perempuan?
Untuk inikah maka lembah menelan nyanyian burung bul-bul ke dalam relung-relungnya, dan angin memporakporandakan daun-daun mahkota bunga mawar, dan kaki-kaki menginjak-injak piala anggur?
Sia-siakah segala malam yang kita lalui bersama dalam cahaya rembulan di bawah pohon melati, tempat dua jiwa kita menyatu?
Apakah kita terbang dengan gagah perkasa menuju bintang-bintang hingga lelah sayap-sayap kita, lalu sekarang kita turun ke dalam jurang?
Atau tidurkah cinta ketika ia mendatangi kita, lalu, ketika ia terbangun, menjadi marah dan memutuskan untuk menghukum kita?
Ataukah jiwa-jiwa kita mengubah angin malam yang sepoi menjadi angin ribut yang mengoyak-ngoyak kita menjadi berkeping-keping dan meniup kita bagai debu ke dasar lembah? Kita tak melanggar perintah apa pun; kita pun tak mencicipi buah terlarang; lalu apa yang memaksa kita meninggalkan sorga ini?
Kita tidak pernah berkomplot atau menggerakkan pemberontakan, lalu mengapa sekarang terjun ke neraka?
Tidak, tidak, saat-saat yang menyatukan kita lebih agung daripada abad-abad yang berlalu, dan cahaya yang menerangi jiwa-jiwa kita lebih perkasa daripada kegelapan; dan jika sang prahara memisahkan kita di lautan yang buas ini, sang bayu akan menyatukan kita di pantai yang tenang, dan jika hidup ini membantai kita, maut akan menyatukan kita lagi.
Hati nurani seorang wanita tak berubah oleh waktu dan musim; bahkan jika mati abadi, hati itu takkan hilang musnah. Hati seorang wanita laksana sebuah padang yang berubah jadi medan pertempuran; sesudah pohon-pohon ditumbangkan dan rerumputan terbakar dan batu-batu karang memerah oleh darah dan bumi ditanami dengan tulang-tulang dan tengkorak-tengkorak, ia akan tenang dan diam seolah tak ada sesuatu pun terjadi karena musim semi dan musim gugur datang pada waktunya dan memulai pekerjaannya
Namun, sekarangkah saatnya kehidupan akan memisahkan kita agar engkau bisa memperoleh keagungan seorang lelaki dan aku kewajiban seorang perempuan?
Untuk inikah maka lembah menelan nyanyian burung bul-bul ke dalam relung-relungnya, dan angin memporakporandakan daun-daun mahkota bunga mawar, dan kaki-kaki menginjak-injak piala anggur?
Sia-siakah segala malam yang kita lalui bersama dalam cahaya rembulan di bawah pohon melati, tempat dua jiwa kita menyatu?
Apakah kita terbang dengan gagah perkasa menuju bintang-bintang hingga lelah sayap-sayap kita, lalu sekarang kita turun ke dalam jurang?
Atau tidurkah cinta ketika ia mendatangi kita, lalu, ketika ia terbangun, menjadi marah dan memutuskan untuk menghukum kita?
Ataukah jiwa-jiwa kita mengubah angin malam yang sepoi menjadi angin ribut yang mengoyak-ngoyak kita menjadi berkeping-keping dan meniup kita bagai debu ke dasar lembah? Kita tak melanggar perintah apa pun; kita pun tak mencicipi buah terlarang; lalu apa yang memaksa kita meninggalkan sorga ini?
Kita tidak pernah berkomplot atau menggerakkan pemberontakan, lalu mengapa sekarang terjun ke neraka?
Tidak, tidak, saat-saat yang menyatukan kita lebih agung daripada abad-abad yang berlalu, dan cahaya yang menerangi jiwa-jiwa kita lebih perkasa daripada kegelapan; dan jika sang prahara memisahkan kita di lautan yang buas ini, sang bayu akan menyatukan kita di pantai yang tenang, dan jika hidup ini membantai kita, maut akan menyatukan kita lagi.
Hati nurani seorang wanita tak berubah oleh waktu dan musim; bahkan jika mati abadi, hati itu takkan hilang musnah. Hati seorang wanita laksana sebuah padang yang berubah jadi medan pertempuran; sesudah pohon-pohon ditumbangkan dan rerumputan terbakar dan batu-batu karang memerah oleh darah dan bumi ditanami dengan tulang-tulang dan tengkorak-tengkorak, ia akan tenang dan diam seolah tak ada sesuatu pun terjadi karena musim semi dan musim gugur datang pada waktunya dan memulai pekerjaannya
pantun khalil ghibran
Burung dara terbang melayang
Terbang jauh sampai ke kota
Cuma dinda yang aku sayang
Meski jauh tetap kucinta
Kupintal kapas menjadi benang
Benang panjang tuk layang-layang
Tidur tak pulas, duduk tak tenang
khalil ghibran
"...pabila cinta memanggilmu... ikutilah dia walau jalannya berliku-liku... Dan, pabila sayapnya merangkummu... pasrahlah serta menyerah, walau pedang tersembunyi di sela sayap itu melukaimu..." (Kahlil Gibran)
"...kuhancurkan tulang-tulangku, tetapi aku tidak membuangnya sampai aku mendengar suara cinta memanggilku dan melihat jiwaku siap untuk berpetualang" (Kahlil Gibran)
"Tubuh mempunyai keinginan yang tidak kita ketahui. Mereka dipisahkan karena alasan duniawi dan dipisahkan di ujung bumi. Namun jiwa tetap ada di tangan cinta... terus hidup... sampai kematian datang dan menyeret mereka kepada Tuhan..." (Kahlil Gibran)
"Jangan menangis, Kekasihku... Janganlah menangis dan berbahagialah, karena kita diikat bersama dalam cinta. Hanya dengan cinta yang indah... kita dapat bertahan terhadap derita kemiskinan, pahitnya kesedihan, dan duka perpisahan" (Kahlil Gibran)
      
"Aku ingin mencintaimu 
              dengan sederhana... seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu 
              kepada api yang menjadikannya abu... Aku ingin mencintaimu dengan 
              sederhana... seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan 
              kepada hujan yang menjadikannya tiada..." 
(Kahlil 
              Gibran)
Terbang jauh sampai ke kota
Cuma dinda yang aku sayang
Meski jauh tetap kucinta
Kupintal kapas menjadi benang
Benang panjang tuk layang-layang
Tidur tak pulas, duduk tak tenang
khalil ghibran
"...pabila cinta memanggilmu... ikutilah dia walau jalannya berliku-liku... Dan, pabila sayapnya merangkummu... pasrahlah serta menyerah, walau pedang tersembunyi di sela sayap itu melukaimu..." (Kahlil Gibran)
"...kuhancurkan tulang-tulangku, tetapi aku tidak membuangnya sampai aku mendengar suara cinta memanggilku dan melihat jiwaku siap untuk berpetualang" (Kahlil Gibran)
"Tubuh mempunyai keinginan yang tidak kita ketahui. Mereka dipisahkan karena alasan duniawi dan dipisahkan di ujung bumi. Namun jiwa tetap ada di tangan cinta... terus hidup... sampai kematian datang dan menyeret mereka kepada Tuhan..." (Kahlil Gibran)
"Jangan menangis, Kekasihku... Janganlah menangis dan berbahagialah, karena kita diikat bersama dalam cinta. Hanya dengan cinta yang indah... kita dapat bertahan terhadap derita kemiskinan, pahitnya kesedihan, dan duka perpisahan" (Kahlil Gibran)
"Jika cinta tidak dapat mengembalikan engkau 
              kepadaku dalam kehidupan ini... pastilah cinta akan menyatukan 
              kita dalam kehidupan yang akan datang"
(Kahlil 
              Gibran)
"Apa yang telah kucintai laksana seorang anak kini tak henti-hentinya aku mencintai... Dan, apa yang kucintai kini... akan kucintai sampai akhir hidupku, karena cinta ialah semua yang dapat kucapai... dan tak ada yang akan mencabut diriku dari padanya" (Kahlil Gibran)
"Kemarin aku sendirian di dunia ini, kekasih; dan kesendirianku... sebengis kematian... Kemarin diriku adalah sepatah kata yang tak bersuara..., di dalam pikiran malam. Hari ini... aku menjelma menjadi sebuah nyanyian menyenangkan di atas lidah hari. Dan, ini berlangsung dalam semenit dari sang waktu yang melahirkan sekilasan pandang, sepatah kata, sebuah desakan dan... sekecup ciuman" (Kahlil Gibran)
"Apa yang telah kucintai laksana seorang anak kini tak henti-hentinya aku mencintai... Dan, apa yang kucintai kini... akan kucintai sampai akhir hidupku, karena cinta ialah semua yang dapat kucapai... dan tak ada yang akan mencabut diriku dari padanya" (Kahlil Gibran)
"Kemarin aku sendirian di dunia ini, kekasih; dan kesendirianku... sebengis kematian... Kemarin diriku adalah sepatah kata yang tak bersuara..., di dalam pikiran malam. Hari ini... aku menjelma menjadi sebuah nyanyian menyenangkan di atas lidah hari. Dan, ini berlangsung dalam semenit dari sang waktu yang melahirkan sekilasan pandang, sepatah kata, sebuah desakan dan... sekecup ciuman" (Kahlil Gibran)
Selasa, 24 April 2012
Suatu curahan rintihan hati
curahan rintihan hati
Air mata kelelakianku gugur biarpun ditahan. Aku kecundang lantaran cinta yang terbina begitu lama terputus di tengah jalan.
Di dalam tidurku, aku menangis apabila mengenangkan berita mengenai pertunanganmu.
Sayangku,
Aku cukup terkilan dengan nokhtah cinta kita. Di lembah itu kita dipertemukan, segala pahit kita lalui dengan tabah sehinggalah kau mencapai kerjaya yang kau impikan. Aku cukup mENYUKAI kerjayamu apa lagi sikapmu.
Lantaran kesungguhanku untukmu, berbagai persediaan awal telah kubuat, uang hantaran kita dan cincin pertunangan. Kusimpan serdikit biarpun aku hanya menghasilkan kerja kampung.
Aku sadar sikap berdiam diriku memakan diri. Aku terlalu mengharapkan kawan sebagai perantaraan antara kisah kita. Puas sudah kukirim surat tapi tidak kesampaian. Alamat yang diberikan padaku oleh teman kita salah. . Dikhabarkannya pula bahawa aku sudah mempunyai insan lain.
Setelah bertunang, kau menghubungiku untuk memberitahu hal pertunanganmu. Aku cukup terkejut dan terkilan setelah mendengarnya. Aku tidak dapat menerima hakikat bahawa kau sudah bertunang. Kau akan
berdampingan dengan insan lain dan kau akan mengahwini orang lain. Aku tidak dapat menerima hakikat yang kau akan mendapat anak daripada lelaki lain… cukup tidak dapat aku terima. Lantaran kecewa dan terkilan dengan sikapmu, aku menghabiskan segala wang perbelanjaan dalam masa sebulan. Hatiku sebab apabila melihat wang dan cincin itu.
Juitaku,
Perempuan tetap dengan sikap hati perempuannya. Begitu mudah berubah. Pernahkah kaufikirkan pengorbanan yang aku lakukan demi cinta kita? Titisan keringatku gugur demi membaja cintaku padamu. Berapa lamakah
penantianku dalam membuang masa menantimu ? Sedikit pun tidak kauhargainya. Khabar angin mengatakan kau sedia menerima lelaki lain yang baru kaukenali. Cinta yang dibina seabad lama, dilupa seminit saaja. Aku cukup kecewa, sayang. Segala kerja tidak menjadi. Bayangan kecewa, terkilan, kesal membayangi setiap langkahku. Bulan tidak pernah berubah biarpun awan sentiasa menggamit lalu.
Aku menyadari diriku kini, insan haus yang mengharap seteguk air di padang pasir.
Biarpun puas kucoba menanam kebencian padamu demi masa depanku, tapi gagal dewiku. Kau cukup baik bagiku. Tidak ada kesalahan kucari demi untuk membencimu. Makin ku membencimu makin keliru pemikiran ini. Yang paling kutakut, kalau kau akan dipersiakan.
Bulan Oktober kau akan diijabkabulkan. Sukar untuk kuterima peristiwa manismu. Dalam luluh hati dan ketidakredaan terpaksa kulafazkan ‘Selamat Pengantin Baru’. Jangan dikenang saat manis antara kita demi kebahagiaan rumah tanggamu kerana kutahu kau adalah gadis baik.
Mungkin hati ini akan terubati. Mungkin sebulan, setahun, sepuluh tahun aku akan dapat melupakanmu. Dan yang nyata tragedi desember akan kuingat sampai mati. -
curahan hati
Senin, 23 April 2012
BIARLAH ALLAH MENGATURNNYA
Ketika kutetapkan hati padamu, itu karena kuyakin kaulah yang
 terbaik di antara yang terbaik, meskipun banyak orang tak melihat 
bahkan merasakannya, tetapi aku, aku yakinkan diriku bahwa kaulah itu 
yang terbaik di antara yang terbaik. 
Jika ditanyakan padaku mengapa aku begitu menyayangimu…??? aku hanya akan memberikanmu sebuah senyuman, tepukan di pundak atau rangkulan di pinggang. Bukan karena aku tak tahu mengapa, tetapi aku memang tak ingin mencari alasan mengapa, agar jangan sampai dengan alasan yang sama aku berhenti menyayangimu. Biarlah mengalir apa adanya rasa yang ada di hati, walau kau tak mendapatkan alasan yang tepat yang keluar dari bibirku, kau bisa menilai mengapa dari semua yang telah kulakukan untukmu, bahkan di saat terberat sekalipun.
Mungkin kau tak puas dengan semua itu, tetapi yakinlah bahwa ku telah meyakinkan diriku bahwa kaulah penjaga hatiku, sama seperti aku telah menjadi penjaga hatimu, biarlah kita saling menjaga agar hubungan ini terus terpelihara sampai kita menutup mata nanti.
Aku
 telah memilihmu dan aku pasti menerimamu, apapun yang terjadi 
yakinkanlah dirimu, bahwa aku tak akan berpaling darimu, dan ku berharap
 kaupun begitu padaku, karena kita saling membutuhkan, saling menyayangi
 dan saling melengkapi
Jika ditanyakan padaku mengapa aku begitu menyayangimu…??? aku hanya akan memberikanmu sebuah senyuman, tepukan di pundak atau rangkulan di pinggang. Bukan karena aku tak tahu mengapa, tetapi aku memang tak ingin mencari alasan mengapa, agar jangan sampai dengan alasan yang sama aku berhenti menyayangimu. Biarlah mengalir apa adanya rasa yang ada di hati, walau kau tak mendapatkan alasan yang tepat yang keluar dari bibirku, kau bisa menilai mengapa dari semua yang telah kulakukan untukmu, bahkan di saat terberat sekalipun.
Mungkin kau tak puas dengan semua itu, tetapi yakinlah bahwa ku telah meyakinkan diriku bahwa kaulah penjaga hatiku, sama seperti aku telah menjadi penjaga hatimu, biarlah kita saling menjaga agar hubungan ini terus terpelihara sampai kita menutup mata nanti.
CINTA..
Namun jauh lebih menyakitkan jika terus bersama
Karena memang antara kita terlalu banyak perbedaan
Jadi jauh lebih baik jika kita berteman saja
Bukan kamu yang kurang pantas untuk dia
Melainkan dia yang terlalu buruk untukmu
Bangkitlah dan semangatlah
Karena di sana masih ada yang jauh lebih baik darinya
Jika kau harus berpisah dengannya itu bukan kesalahanmu
Tetapi adalah kesalahan jika kau terus bersamanya
Karena ternyata kalian hanya saling menyakiti
Janganlah menangisi cinta yang telah berlalu
Tapi tersenyumlah karena begitu banyak cinta yang menunggu
Cukup buka hatimu terhadap cinta yang baru
Ada yang bilang jatuh cinta itu indah
tetapi yang namanya jatuh tetap sakit
Tapi jauh lebih sakit jika tak pernah jatuh cinta
Jadi bangkitlah, karena ada cinta baru untukmu
Jikalau cinta yang ada padamu ingin pergi
relakanlah dia pergi
Daripada dia tak bahagia denganmu
Dan pastinya kebahagiaanmu bukanlah bersama dia
melainkah bersama cinta yang setia padamu
Jangan biarkan dirimu terpuruk karena patah hati
Tetapi bersemangatlah karena mending berpisah sekarang
Daripada nanti saat semua telah disahkan
Percayalah begitu banyak cinta untukmu
Jangan tutup dirimu.
Tak mudah memang membiarkan dia yang dicintai pergi
Namun jauh lebih menyakiti jika membiarkan dia tak mencintaimu
Buat apa mempertahanlan orang yang tak mencintaimu
Lihatlah masih ada yang tulus mencintaimu
Bukalah mata dan hatimu.
Rinduuu..
Dalam setiap detik kehidupanku
Dalam setiap langkah yang kutapak
Dalam hening malam yang kurasa
Aku merindukanmu
Bersama sejuknya hembusan angin
Bersama melodi gerimis hujan
 Aku titipkan rindu untukmu
Aku hanya ingin kau tahu
Bila aku mencintaimu
Bila aku menyayangimu
Bila aku merindukanmu
Bila aku ingin bersamamu
Langganan:
Komentar (Atom)
